Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 20

“Menjalankan sunnah bukanlah sekadar membawa anggota tubuh mengikuti pesan dan perilaku Rasulullah g, akan tetapi menghadirkan beliau di hati saat mengikutinya, itulah hakikat menjalankan sunnah. Alangkah banyaknya orang mengikuti sunnah Nabi g namun yang diingat hanyalah kalimat hadits yang dibukukan atau diucapkan, dan bukan Rasulullah g yang hadir di hatinya.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 20)

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-19

“Kematian adalah sesuatu yang kedatangannya sangat diyakini oleh semua manusia. Akan tetapi banyak perilaku manusia yang menunjukkan seolah ia tidak mempercayai kehadirannya. Kezhaliman kepada sesama atau kemaksiatan kepada Allah adalah karena lupanya seseorang akan kematian. Sungguh mengingat kematian akan menghantarkan seorang hamba untuk semakin khusyu’ kepada Allah dan semakin indah dengan sesama.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-19)

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-18

“Sudahkah engkau sadari satu embusan nafas yang engkau embuskan akan mengurangi kesempatan untuk memohon ampunan kepada Allah sekaligus menjadi langkah pasti engkau menuju kematian? Maka janganlah embuskan nafas kecuali dibarengi dengan penyesalan akan segala dosa dan peningkatan ketaatan, untuk menggapai kebahagiaan setelah kelak tidak ada nafas lagi yang engkau embuskan.” ( Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-18)

MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 17

“Sebaik-baik guru adalah sahabatmu. Sebaik-baik sahabat adalah gurumu. Sungguh rugi jika engkau bersahabat dengan orang yang tidak pernah menjadi guru bagimu untuk menuju kemuliaan. Sungguh sia-sia berguru kepada orang yang tidak menjadi sahabat dalam menuju kemuliaan.”

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-16

“Hati yang bersih akan bisa melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat sekalipun, dan hati yang kotor akan mudah melihat kejelekan orang lain yang tidak pernah ada. Orang lain adalah cermin bagi hati. Jika hati selalu melihat kejelekan orang lain yang tidak terlihat oleh mata, itu adalah hati kotor. Jika hati selalu melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat oleh mata, maka itulah tanda kebersihan hatinya.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-16)

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 15

“Mengingat dosa serta menyesalinya lebih menghidupkan hati daripada memperbanyak amal kebaikan tanpa merenungi dosa. Alangkah banyaknya orang beribadah dengan sesuatu yang haram tanpa ia sadari. Ia merasa mendapat ridha dari Allah, padahal ia dimurkai oleh Allah.”  (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 15)

TERTIPU DENGAN IBADAH [MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-14]

[Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-14]
© 1443H Buya Yahya

“Saat engkau berpikir untuk meningkatkan ibadah, itu adalah kemajuan. Setelah itu, akan menjadi kemunduran jika engkau tidak berpikir bagaimana mengurangi kemaksiatan. Alangkah banyaknya orang yang yang tertipu dengan ibadahnya sehingga ia lalai akan segala dosanya.”

#Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya_Ke_14
==================
Ayo ajak sanak keluarga, teman dan sahabat untuk bergabung dengan group Info Al-Bahjah. Caranya:

Silahkan save dan chat nomor Al-Bahjah Center 0811 2464 888 atau klik link bit.ly/SahabatAlbahjah

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13

“Silaturahmi jasad yang tidak disertai silaturahmi hati bisa menambah kerusakan hati. Alangkah banyaknya orang yang bersilaturahmi jasad. Akan tetapi, di saat berpisah justru mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, membenci, dan mendengki, buah dari yang dilihat saat bertemu.”
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13

Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12

 “Silaturahim adalah bertemunya hati dalam cinta karena Allah, bukan sekadar bertemunya jasad. Jika harus ada pertemuan jasad, itu adalah untuk mempertemukan hati. Bertemunya hati, ditandai dengan panjatan doa saat berpisah.” [Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12]

Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-11

[Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-11]

“Yang berbangga dengan dunia, ia akan lelah menjadi budaknya. Pada akhirnya harus meninggalkannya. Mobil mewah, rumah megah hanya cerita singkat dan tidak bisa dinikmati lagi. Berbanggalah dengan akhirat! Jadikan dunia ini ladang amal untuk akhirat!”