“Sudahkah engkau sadari satu embusan nafas yang engkau embuskan akan mengurangi kesempatan untuk memohon ampunan kepada Allah sekaligus menjadi langkah pasti engkau menuju kematian? Maka janganlah embuskan nafas kecuali dibarengi dengan penyesalan akan segala dosa dan peningkatan ketaatan, untuk menggapai kebahagiaan setelah kelak tidak ada nafas lagi yang engkau embuskan.” ( Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-18)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 26
“Saat kita mengingatkan orang lain yang melakukan kesalahan, lalu ia tidak segera paham, saat itu pun kita menganggapnya sebagai si dungu; atau setelah ia paham, namun masih kukuh dengan kesalahannya, saat itu pun kita menganggapnya sebagai si keras kepala. Akan tetapi, pernahkah kita menyadari saat kita diingatkan, kadang kalau tidak menjadi si dungu, kita pun …
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 09
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 09 “Jika engkau melihat banyak orang fakir di sekitarmu. Itu bukan karena Allah tidak bisa mencukupi mereka. Akan tetapi, itu karena Allah ingin mengangkatmu dengan bantuan yang engkau berikan. Maka, bantulah mereka dengan penuh penghargaan dan ketulusan karena merekalah engkau mulia, dan apa yang engkau berikan tidak sebanding dengan apa …
-
DOSA – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-03
“Alangkah banyaknya dosa yang kita lakukan bersama hembusan nafas kita. Sudahkah kita sadari bahwasanya itu adalah dosa? Di saat kita menyadarinya, sudahkah kita bergegas memohon ampun kepada Allah dengan penuh penyesalan dan dibarengi dengan tetesan air mata kerinduan akan pengampunan-Nya?”
-
MENATA HATI – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-01
“Menata hati agar senantiasa sadar akan kekurangan diri akan meredam luapan keinginan untuk melihat cela orang lain dengan mata meremehkan.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 69
Tiga dosa besar yang dilakukan oleh perebut waris yaitu: (1) mengambil haknya orang lain; (2) menyakiti hati orang tua; (3) memutus tali persaudaraan. Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 69