“Mengingat dosa serta menyesalinya lebih menghidupkan hati daripada memperbanyak amal kebaikan tanpa merenungi dosa. Alangkah banyaknya orang beribadah dengan sesuatu yang haram tanpa ia sadari. Ia merasa mendapat ridha dari Allah, padahal ia dimurkai oleh Allah.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 15)
Pos Terkait
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE – 78
“Ketika Allah mengambil sesuatu dari hamba-Nya, bukan berarti Allah membutuhkan. Akan tetapi, karena Allah ingin menggantinya dengan yang lebih di suatu saat nanti. Entah esok, lusa, atau di akhirat. Maka, tabahlah dengan ujian Allah, jangan berprasangka buruk.”
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 74
“Musibah besar yang Allah timpakan kepada seorang hamba adalah di saat dicabutnya kerinduan dalam melakukan kebaikan lalu diganti dengan kerinduan melakukan kejelekan.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 64
“Jika Anda ingin menghidupkan bulan Ramadhan maka bergegaslah untuk mewarna-warnikan kebaikan yang bisa kita lakukan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 64)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 55
“Tanda keikhlasanmu dalam berderma adalah besarnya semangatmu dalam membersihkan hartamu dari yang haram.” Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 55
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 50
Saat engkau merasa capek dan lelah dengan ujian yang Allah berikan kepadamu, itu pertanda kalau engkau semakin jauh dari pertolongan-Nya. Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 50