“Masa depan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan kelak di akhirat. Sungguh beruntung orang tua yang menyadari masa depan anaknya yang sesungguhnya. Akan tetapi, alangkah banyaknya orang tua yang hanya berpikir untuk kehidupan anaknya saat di dunia dan lalai akan bekalnya di akhirat. Mari kita tanya diri kita sendiri, di mana anak kita sekolah? Dengan siapa mereka berteman dan menikah? Bekerja dan tinggal di mana? Apa yang ia baca dan ia lihat?” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 22)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-23
“Tidak ada dosa besar bagi orang yang menyesalinya, begitu sebaliknya tidak ada dosa kecil bagi orang yang meremehkannya. Tidak ada yang melakukan dosa besar, kecuali karena dimulai dari meremehkan dosa kecil. Yang tidak pernah menyesali dosa kecil akan mudah terjerumus ke dalam dosa besar.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-23)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 20
“Menjalankan sunnah bukanlah sekadar membawa anggota tubuh mengikuti pesan dan perilaku Rasulullah g, akan tetapi menghadirkan beliau di hati saat mengikutinya, itulah hakikat menjalankan sunnah. Alangkah banyaknya orang mengikuti sunnah Nabi g namun yang diingat hanyalah kalimat hadits yang dibukukan atau diucapkan, dan bukan Rasulullah g yang hadir di hatinya.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke …
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-19
“Kematian adalah sesuatu yang kedatangannya sangat diyakini oleh semua manusia. Akan tetapi banyak perilaku manusia yang menunjukkan seolah ia tidak mempercayai kehadirannya. Kezhaliman kepada sesama atau kemaksiatan kepada Allah adalah karena lupanya seseorang akan kematian. Sungguh mengingat kematian akan menghantarkan seorang hamba untuk semakin khusyu’ kepada Allah dan semakin indah dengan sesama.” (Mutiara Hikmah Buya …
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 10
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 10 “Hanya kebodohanlah yang menjadikan seseorang itu sombong. Bermula dari air mani yang hina dan akhirnya menjadi bangkai yang busuk. Di saat hidup pun kemana-mana dia membawa sesuatu yang busuk yang harus dibuang dengan kondisi busuk. Keringat pun mengucur sangat menjijikkan. Yang biasa dengan baju bermerek pun akhirnya harus mengenakan …
-
HAMBA YANG TIDAK DICINTAI ALLAH – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-06
“Jika seorang hamba begitu berat melakukan kebaikan, bahkan di saat direncanakan dengan fasilitas yang cukup sekalipun tetap juga tidak terwujud, dan kemaksiatan selalu mengiringi langkahnya biarpun ia berusaha menjauh. Maka, sangat mungkin dia adalah hamba yang tidak dicintai oleh Allah.”