“Silaturahim adalah bertemunya hati dalam cinta karena Allah, bukan sekadar bertemunya jasad. Jika harus ada pertemuan jasad, itu adalah untuk mempertemukan hati. Bertemunya hati, ditandai dengan panjatan doa saat berpisah.” [Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12]
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-81 “Ribuan kilo jarak yang kita tempuh dimulai dari selangkah yang pasti dan seseorang tidak akan sampai puncak kecuali telah dengan pasti menginjak kaki gunung. Untuk sampai kepada Allah harus kita mulai dengan kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan sekecil apa pun, dengan pasti dan tanpa henti.”
“Seseorang bisa bersalah dan akan berakhir dengan bertaubat. Akan tetapi, bencana yang amat besar adalah jika seseorang bersalah namun tidak segera sadar kalau ia bersalah. Lebih celaka lagi adalah saat ia sadar, akan tetapi tetap terus dengan kesalahannya.” #Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya ke 46
“Jika engkau tidak tulus kepada Allah dan saudaramu, maka engkau telah berkhianat. Ketulusanmu kepada Allah adalah saat engkau bisa menyembunyikan kebaikanmu dari mata manusia. Ketulusanmu kepada saudaramu adalah saat engkau bisa menyembunyikan kekurangannya dari mata manusia.“ #Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya ke 47
“Saat engkau penuhi pandanganmu dengan kekurangan saudaramu, maka matamu pun tidak akan bisa melihat kebaikannya. Disaat engkau tidak bisa melihat kebaikan seseorang, engkau pun tidak bisa bersyukur kepadanya. Saat engkau tidak bersyukur kepadanya, engkau pun telah tidak bersyukur kepada Allah.” #Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya ke 48