“Permohonan ampun yang sesungguhnya adalah permohonan yang disertai dengan kesadaran akan kesalahan dan penyesalan serta rasa takut akan murka Allah. Tanpa itu semua adalah kesalahan dalam memohon yang perlu disadari dan disesali.”
Pos Terkait
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 17
“Sebaik-baik guru adalah sahabatmu. Sebaik-baik sahabat adalah gurumu. Sungguh rugi jika engkau bersahabat dengan orang yang tidak pernah menjadi guru bagimu untuk menuju kemuliaan. Sungguh sia-sia berguru kepada orang yang tidak menjadi sahabat dalam menuju kemuliaan.”
-
MENATA HATI – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-01
“Menata hati agar senantiasa sadar akan kekurangan diri akan meredam luapan keinginan untuk melihat cela orang lain dengan mata meremehkan.”
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-80
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-80 “Salah satu hal yang membuat anak menjadi lemah jiwa dan karakter sehingga kehilangan kepercayaan diri adalah perilaku orang tua yang biasa membandingkannya dengan saudaranya atau orang lain. Akan tetapi, bangun jiwa dan karakternya dengan meyakinkannya bahwa Allah sudah memberi kelebihan pada setiap orang yang tidak dimiliki orang lain.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 63
“Melakukan hal-hal yang mulia adalah cara untuk memuliakan bulan Ramadhan.” Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 63
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 61
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 61 : “Kepuasan yang hakiki adalah di saat dirimu tidak ada tuntutan.”