“Sabar bukan berarti tanpa usaha dan yang berusaha bukan berarti tidak sabar. Sabar di batin kita dan usaha di dhahir. Sabar tanpa usaha adalah putus asa.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke- 72)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-25
“Hakikat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta, akan tetapi di saat hati tidak menginginkannya dan menyambut karunia dengan penuh rasa syukur.Itulah kaya hati yang membebaskan si faqir sekalipun dari belenggu kemiskinan dan kekurangan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-25)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13
“Silaturahmi jasad yang tidak disertai silaturahmi hati bisa menambah kerusakan hati. Alangkah banyaknya orang yang bersilaturahmi jasad. Akan tetapi, di saat berpisah justru mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, membenci, dan mendengki, buah dari yang dilihat saat bertemu.” Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12
“Silaturahim adalah bertemunya hati dalam cinta karena Allah, bukan sekadar bertemunya jasad. Jika harus ada pertemuan jasad, itu adalah untuk mempertemukan hati. Bertemunya hati, ditandai dengan panjatan doa saat berpisah.” [Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12]
-
MENATA HATI – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-01
“Menata hati agar senantiasa sadar akan kekurangan diri akan meredam luapan keinginan untuk melihat cela orang lain dengan mata meremehkan.”
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 72
“Bercita-citalah yang mulia, jika terwujudnya cita-cita mulia tertunda, itu bukan berarti pahala kemuliaan tersebut tertunda.”, [ MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 72]