“Tidak ada dosa besar bagi orang yang menyesalinya, begitu sebaliknya tidak ada dosa kecil bagi orang yang meremehkannya. Tidak ada yang melakukan dosa besar, kecuali karena dimulai dari meremehkan dosa kecil. Yang tidak pernah menyesali dosa kecil akan mudah terjerumus ke dalam dosa besar.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-23)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13
“Silaturahmi jasad yang tidak disertai silaturahmi hati bisa menambah kerusakan hati. Alangkah banyaknya orang yang bersilaturahmi jasad. Akan tetapi, di saat berpisah justru mendapatkan bahan baru untuk menggunjing, membenci, dan mendengki, buah dari yang dilihat saat bertemu.” Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 13
-
HAMBA YANG TIDAK DICINTAI ALLAH – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-06
“Jika seorang hamba begitu berat melakukan kebaikan, bahkan di saat direncanakan dengan fasilitas yang cukup sekalipun tetap juga tidak terwujud, dan kemaksiatan selalu mengiringi langkahnya biarpun ia berusaha menjauh. Maka, sangat mungkin dia adalah hamba yang tidak dicintai oleh Allah.”
-
KETULUSAN DALAM PERSAHABATAN- MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-02
“Tanda ketulusan dalam persahabatan adalah saling mendoakan saat tidak saling bertemu. Sungguh dusta mereka yang menjalin persahabatan, tetapi tidak saling mendoakan di saat berpisah.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 82
“Allah Yang Maha Kasih akan selalu memberikan kepada setiap hamba-Nya jalan menuju kebaikan dan pintu surga. Hanya kadang seorang hamba tidak menyadarinya sehingga ia tinggalkan jalan tersebut dan ia biarkan pintu terbuka tanpa ia masuki.”
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-81
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-81 “Ribuan kilo jarak yang kita tempuh dimulai dari selangkah yang pasti dan seseorang tidak akan sampai puncak kecuali telah dengan pasti menginjak kaki gunung. Untuk sampai kepada Allah harus kita mulai dengan kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan sekecil apa pun, dengan pasti dan tanpa henti.”