“Hati yang bersih akan bisa melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat sekalipun, dan hati yang kotor akan mudah melihat kejelekan orang lain yang tidak pernah ada. Orang lain adalah cermin bagi hati. Jika hati selalu melihat kejelekan orang lain yang tidak terlihat oleh mata, itu adalah hati kotor. Jika hati selalu melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat oleh mata, maka itulah tanda kebersihan hatinya.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-16)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-25
“Hakikat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta, akan tetapi di saat hati tidak menginginkannya dan menyambut karunia dengan penuh rasa syukur.Itulah kaya hati yang membebaskan si faqir sekalipun dari belenggu kemiskinan dan kekurangan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-25)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 20
“Menjalankan sunnah bukanlah sekadar membawa anggota tubuh mengikuti pesan dan perilaku Rasulullah g, akan tetapi menghadirkan beliau di hati saat mengikutinya, itulah hakikat menjalankan sunnah. Alangkah banyaknya orang mengikuti sunnah Nabi g namun yang diingat hanyalah kalimat hadits yang dibukukan atau diucapkan, dan bukan Rasulullah g yang hadir di hatinya.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke …
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 09
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 09 “Jika engkau melihat banyak orang fakir di sekitarmu. Itu bukan karena Allah tidak bisa mencukupi mereka. Akan tetapi, itu karena Allah ingin mengangkatmu dengan bantuan yang engkau berikan. Maka, bantulah mereka dengan penuh penghargaan dan ketulusan karena merekalah engkau mulia, dan apa yang engkau berikan tidak sebanding dengan apa …
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 55
“Tanda keikhlasanmu dalam berderma adalah besarnya semangatmu dalam membersihkan hartamu dari yang haram.” Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 55
-
Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya ke 48
“Saat engkau penuhi pandanganmu dengan kekurangan saudaramu, maka matamu pun tidak akan bisa melihat kebaikannya. Disaat engkau tidak bisa melihat kebaikan seseorang, engkau pun tidak bisa bersyukur kepadanya. Saat engkau tidak bersyukur kepadanya, engkau pun telah tidak bersyukur kepada Allah.” #Mutiara_Hikmah_Buya_Yahya ke 48