“Ada saat engkau tersungkur. Itu karena engkau ingin bangkit. Terus bangkit dan maju dan jangan takut tersungkur. Karena engkau tidak pernah bercita-cita untuk runtuh dan tertinggal.”
Pos Terkait
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE 17
“Sebaik-baik guru adalah sahabatmu. Sebaik-baik sahabat adalah gurumu. Sungguh rugi jika engkau bersahabat dengan orang yang tidak pernah menjadi guru bagimu untuk menuju kemuliaan. Sungguh sia-sia berguru kepada orang yang tidak menjadi sahabat dalam menuju kemuliaan.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12
“Silaturahim adalah bertemunya hati dalam cinta karena Allah, bukan sekadar bertemunya jasad. Jika harus ada pertemuan jasad, itu adalah untuk mempertemukan hati. Bertemunya hati, ditandai dengan panjatan doa saat berpisah.” [Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke – 12]
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke 07
“Pernahkah kita sadari saat ada salah satu dari sahabat atau sanak keluarga kita yang mengingatkan kita akan sebuah kesalahan? Lalu, jika tiba-tiba kita merasa tidak nyaman dengannya, maka pastikan kalau diri kita adalah termasuk orang yang sombong.”
-
HAMBA YANG TIDAK DICINTAI ALLAH – MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE-06
“Jika seorang hamba begitu berat melakukan kebaikan, bahkan di saat direncanakan dengan fasilitas yang cukup sekalipun tetap juga tidak terwujud, dan kemaksiatan selalu mengiringi langkahnya biarpun ia berusaha menjauh. Maka, sangat mungkin dia adalah hamba yang tidak dicintai oleh Allah.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 70
Jika Allah mencintai hamba-Nya kadang Allah memberinya karunia agar ia bersyukur dan kadang memberinya ujian agar ia mengadu kepada-Nya. (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 70)