INI SERUAN ALLAH SWT SAAT DIPADANG MAHSYAR NANTI – Hikmah Buya Yahya

Pada Hari Kiamat, Allah akan memanggil orang-orang yang telah hidup dalam cinta kepada-Nya. Orang-orang ini akan dapat melewati proses panjang dan sulit pada Hari Kiamat dan langsung masuk ke Surga. Merenungkan kebencian dan kemarahan hanya akan melambatkan kita pada Hari Kiamat.  Maka lebih baik memaafkan mereka yang telah melakukan kesalahan kepada kita dalam kehidupan ini agar kita bisa menjadi yang pertama masuk Surga.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya simak video berikut ini:

Bisakah Test DNA untuk Bukti Garis Keturunan (Nasab)? – Buya Yahya Menjawab

Dalam masyarakat modern, teknologi DNA telah menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk untuk menentukan hubungan keluarga, memecahkan kasus kejahatan, dan lain-lain. Namun, dalam konteks Islam, penting untuk memahami perbedaan antara DNA dan nasab serta menghindari mengaitkan keduanya. Artikel ini akan menjelaskan mengapa nasab dalam Islam tidak boleh dihubungkan dengan urusan DNA dan mengapa hal ini penting.

  1. Nasab dalam Islam Nasab dalam Islam merujuk pada hubungan keturunan yang sah antara anggota keluarga. Hal ini berkaitan erat dengan pernikahan yang sah di dalam Islam. Islam mengatur aturan yang jelas tentang pernikahan, yang melibatkan akad nikah yang sah antara seorang pria dan seorang wanita. Dengan demikian, keturunan dianggap sah hanya jika lahir dari pernikahan yang sah.
  2. Peran DNA dalam Masyarakat Modern Teknologi DNA telah membantu masyarakat dalam berbagai cara, terutama dalam mengonfirmasi hubungan keluarga dan menyelesaikan kasus kejahatan. DNA adalah bukti ilmiah tentang hubungan biologis antara individu, dan itu sangat berguna dalam mengonfirmasi identitas dan kerabat biologis.
  3. Bahaya Menghubungkan Nasab dengan DNA Salah satu bahaya besar adalah mencampuradukkan konsep nasab dalam Islam dengan bukti DNA dalam urusan keturunan. Dalam Islam, nasab yang sah terkait erat dengan pernikahan yang sah, sedangkan DNA hanya memberikan informasi tentang hubungan biologis. Membingungkan keduanya dapat menciptakan kebingungan dalam menentukan keturunan yang sah dalam Islam.
  4. Kejahatan dan DNA Meskipun DNA sangat berguna dalam penegakan hukum dan mencari tahu tentang kasus kejahatan, perlu diingat bahwa ini adalah konteks yang berbeda dengan nasab dalam Islam. Penyalahgunaan DNA untuk mencari tahu nasab dalam Islam dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konsekuensi yang tidak diinginkan.
  5. Pentingnya Istifadoh dalam Menentukan Nasab Dalam Islam, istifadoh adalah proses pengakuan dan penentuan nasab yang sah oleh masyarakat dan keluarga. Ini lebih penting daripada bukti DNA karena mengacu pada hukum Islam.

Kesimpulan: Menghubungkan urusan nasab dalam Islam dengan DNA dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman. Nasab dalam Islam berkaitan dengan pernikahan yang sah dan proses istifadoh dalam masyarakat, sementara DNA adalah alat ilmiah yang berguna untuk berbagai tujuan lainnya. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya dan menghormati prinsip-prinsip yang diatur oleh agama Islam dalam menentukan keturunan yang sah. (Artikel dibuat oleh admin berdasarkan video Buya Yahya berikut ini)

Simak videonya agar tidak salah paham,  Klik disini : https://www.youtube.com/watch?v=Dj8qHabctnU

 

 

GAMPANG MARAH KE ISTRI, APA YANG SALAH? Buya Yahya Menjawab


Kemarahan dalam hubungan sering kali dianggap sebagai tanda buruk atau tanda bahwa seseorang memiliki hati yang buruk. Namun, penting untuk memahami bahwa kemarahan terhadap pasangan bukanlah tanda karakter yang negatif, melainkan dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mental yang perlu diatasi dengan serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas poin-poin kunci yang dapat diambil dari sebuah transkrip dan mengungkapkan pentingnya mengatasi masalah ini.

1. Kemarahan Bukan Tanda Hati yang Buruk Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa mudah marah terhadap pasangan bukanlah indikasi bahwa seseorang adalah orang yang buruk. Seperti yang diungkapkan dalam transkrip tersebut, ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada kemarahan dalam hubungan. Salah satu faktor utama adalah pengalaman trauma masa lalu atau tingkat stres yang tinggi. Ini berarti bahwa kemarahan seseorang bisa saja memiliki akar yang dalam dalam pengalaman dan perasaan mereka.

2. Hubungan dengan Masalah Kesehatan Mental Transkrip juga mencatat bahwa kemarahan yang persisten dalam hubungan dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental. Ini adalah poin yang sangat penting, karena sering kali orang cenderung mengabaikan tanda-tanda masalah kesehatan mental dan mencoba menyalahkan diri mereka sendiri. Dalam hal ini, Buya Yahya, pembicara dalam video tersebut, mendorong individu yang mengalami kesulitan dengan kemarahan untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau terapis. Konsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan menawarkan solusi yang efektif.

3. Tips untuk Mengelola Kemarahan Selain mencari bantuan profesional, ada juga langkah-langkah yang dapat diambil individu untuk mengelola kemarahan mereka sendiri. Buya Yahya menawarkan beberapa saran praktis, seperti mengambil air wudhu dan Menjauh dari Situas tersebut Jika situasi atau interaksi dengan pasangan Anda memicu kemarahan yang kuat, tidak ada yang salah dengan menjauh sejenak. Ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi tindakan bijaksana untuk menghindari konfrontasi yang merugikan.

Dalam mengakhiri artikel ini, kita harus mengingat bahwa kemarahan adalah perasaan manusia yang alami, dan semua orang dapat mengalami saat-saat kemarahan dalam hubungan. Yang penting adalah bagaimana kita mengatasi dan merespons kemarahan tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang akar masalah dan dukungan dari profesional kesehatan mental, kita dapat bekerja menuju hubungan yang lebih sehat dan harmonis. Jadi, mari kita jadikan kemarahan sebagai tanda yang memerlukan perhatian, bukan sebagai tanda buruk dari karakter seseorang.

(Artikel ini dibuat oleh admin berdasarkan video Buya Yahya dibawah ini)

Simak video berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut : https://www.youtube.com/watch?v=nOsFNo7jF6Y

 

INI PENYEBAB BANYAKNYA PERZINAHAN

Pernikahan adalah salah satu institusi sosial yang memiliki makna mendalam dalam berbagai budaya dan agama di seluruh dunia. Buya Yahya mengatakan, pernikahan adalah suatu hal yang harus diagungkan. Ia berpendapat bahwa kurangnya rasa peng-agung-an terhadap pernikahan merupakan salah satu penyebab utama perzinaan.

Perzinaan seringkali terjadi ketika pernikahan tidak dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan agung. Ketika pernikahan kehilangan nilai dan arti dalam masyarakat, orang cenderung melibatkan diri dalam hubungan seks bebas. Menurutnya, ini terjadi karena ketika pernikahan tidak dianggap sebagai sesuatu yang bernilai tinggi, maka dianggap tidak ada bedanya dengan perzinaan.

Buya Yahya juga mengutip contoh dari negara-negara Barat, di mana banyak orang memiliki anak sebelum menikah. Baginya, hal ini merupakan tanda bahwa pernikahan tidak dihargai dalam masyarakat tersebut. Ia memandang pernikahan sebagai suatu hal yang suci yang melibatkan tanggung jawab suami untuk menghormati dan menghargai istrinya. Pernikahan bukan hanya sekadar akad formal, tetapi juga hubungan yang penuh makna dan komitmen.

Selain itu, Buya Yahya menyatakan bahwa ada pahala bagi mereka yang menikah. Salah satunya adalah pahala atau ganjaran atas hubungan seks dengan pasangan hidupnya. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, pernikahan dipandang sebagai jalan yang sah untuk memuaskan kebutuhan seksual.

Dalam kesimpulannya, Buya Yahya memperingatkan bahwa perzinaan lebih mungkin terjadi di kalangan orang-orang yang tidak menghargai pernikahan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjaga nilai dan makna pernikahan sebagai suatu yang suci yang harus dihormati dan diagungkan. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi insiden perzinaan dan memperkuat makna pernikahan dalam masyarakat kita. (Artikel ini dibuat oleh admin, berdasarkan video dibawah ini)

Simak video ini untuk penjelasan lebih lengkap dari Buya Yahya :

https://youtu.be/wj1MRmTCXkM

Kisah Haru Nabi SAW dan Nenek Pemungut Sampah di Masjid – Hikmah Buya Yahya

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang nenek yang suka memungut sampah di depan masjid. Nabi Muhammad menghargai pekerjaannya dan menganggapnya sebagai anggota berharga dalam komunitas Muslim. Ketika nenek tersebut meninggal, Nabi Muhammad merasa sedih dan pergi ke makamnya untuk mendoakannya. Tindakan Nabi Muhammad menunjukkan bahwa setiap orang, terlepas dari status sosial atau pekerjaan mereka, layak mendapatkan penghormatan dan martabat. Doa dari Nabi Muhammad untuk nenek tersebut mengingatkan kita bahwa kita semua harus saling berlaku baik dan penuh kasih sayang satu sama lain. Contoh dari Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa kita semua harus berusaha untuk menjadi baik dan membantu orang lain, bahkan mereka yang berbeda dengan kita. Doa dari Nabi Muhammad untuk nenek tersebut menunjukkan bahwa kita semua sama di mata Allah. (Artikel ini ditulis oleh Admin)

Untuk kisah lebih lengkapnya simak dalam video Buya Yahya berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=OhP9Ui1Rvhs  

 

 

SEJARAH REBO WEKASAN DI BULAN SAFAR DALAM ISLAM – BUYA YAHYA

RABU WEKASAN – Tidak ada instruksi khusus dari Nabi Muhammad (saw) tentang praktik Rebo Wekasan. Praktik ini didasarkan pada kisah seorang pria saleh yang menerima wahyu bahwa sebuah bencana akan menimpa dunia pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Pria tersebut menyarankan orang-orang untuk berdoa dan bersedekah untuk menghindari bencana tersebut. Beberapa ulama berpendapat bahwa praktik ini merupakan bentuk bid’ah (inovasi) karena tidak didasarkan pada perintah Nabi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa praktik ini diperbolehkan jika tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Jika Anda tidak percaya pada praktik ini, tidak ada masalah jika Anda tidak berpartisipasi.

Buya Yahya juga menjelaskan dalam video ini bahwa Ilham (inspirasi ilahi) dapat menjadi sumber petunjuk bagi umat Islam, tetapi bukan pengganti ajaran Nabi. Ia mengatakan bahwa jika Anda percaya pada Ilham seseorang yang saleh, Anda hanya boleh mengikutinya jika tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, jika seseorang yang saleh menerima wahyu bahwa Anda harus berdoa dan bersedekah pada Rebo Wekasan, Anda boleh melakukannya, tetapi Anda tidak boleh mengaitkan praktik tersebut dengan perintah Nabi. Buya Yahya juga memperingatkan tentang praktik Rebo Wekasan jika disertai dengan keyakinan aneh atau takhayul. (Artikel ini ditulis oleh admin berdasarkan video Buya Yahya dibawah ini)

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan agar lebih jelas silahkan bisa menyaksikan video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=Q_tUuHcGpoM

Bolehkah Baju yang Dipakai Saat Haid Dipakai untuk Sholat Juga? Buya Yahya Menjawab

Jamaah bertanya kepada Buya tentang  apakah boleh mengenakan pakaian yang pernah dipakai saat menstruasi untuk melaksanakan Salat, dan Buya menjawab selama pakaian tersebut bebas dari najis. Menurut pendapat Imam Syafi’i, memakai pakaian yang pernah dipakai saat menstruasi tetap diperbolehkan untuk Salat, selama pakaian tersebut tidak tercemar oleh najis.

Simak jawaban selengkapnya klik video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=c4vO3crU1tU