RABU WEKASAN – Tidak ada instruksi khusus dari Nabi Muhammad (saw) tentang praktik Rebo Wekasan. Praktik ini didasarkan pada kisah seorang pria saleh yang menerima wahyu bahwa sebuah bencana akan menimpa dunia pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Pria tersebut menyarankan orang-orang untuk berdoa dan bersedekah untuk menghindari bencana tersebut. Beberapa ulama berpendapat bahwa praktik ini merupakan bentuk bid’ah (inovasi) karena tidak didasarkan pada perintah Nabi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa praktik ini diperbolehkan jika tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Jika Anda tidak percaya pada praktik ini, tidak ada masalah jika Anda tidak berpartisipasi.
Buya Yahya juga menjelaskan dalam video ini bahwa Ilham (inspirasi ilahi) dapat menjadi sumber petunjuk bagi umat Islam, tetapi bukan pengganti ajaran Nabi. Ia mengatakan bahwa jika Anda percaya pada Ilham seseorang yang saleh, Anda hanya boleh mengikutinya jika tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, jika seseorang yang saleh menerima wahyu bahwa Anda harus berdoa dan bersedekah pada Rebo Wekasan, Anda boleh melakukannya, tetapi Anda tidak boleh mengaitkan praktik tersebut dengan perintah Nabi. Buya Yahya juga memperingatkan tentang praktik Rebo Wekasan jika disertai dengan keyakinan aneh atau takhayul. (Artikel ini ditulis oleh admin berdasarkan video Buya Yahya dibawah ini)
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan agar lebih jelas silahkan bisa menyaksikan video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=Q_tUuHcGpoM