Sebelum Berdonasi Untuk Palestina, Lakukanlah Hal ini Dulu | Buya Yahya

Melihat orang lain dalam penderitaan seharusnya membuat kita merasa sedih dan ingin membantu. Iman yang sejati ditandai dengan kasih sayang kepada sesama. Orang Palestina menderita, tetapi penderitaan mereka akan mendapat pahala dari Allah. Kita tidak boleh hanya menonton berita dan tidak merasa apa-apa. Kita seharusnya berdoa untuk orang Palestina. Doa kita harus tulus. Berdoa untuk orang Palestina akan membantu pertumbuhan spiritual kita. Kita seharusnya berdoa untuk orang Palestina setiap kali kita berdoa. Kita juga seharusnya memberikan sumbangan untuk membantu orang Palestina. Memberikan sumbangan kepada orang Palestina adalah cara untuk menunjukkan dukungan dan belas kasihan kita. (artikel dibuat oleh admin, diambil dari intisari video Buya Yahya berikut ini. Simak video lengkapnya dibawah sini)

 

 

 

 

Simak video Buya Yahya yang berjudul “Sebelum Berdonasi Untuk Palestina, Lakukanlah Hal ini Dulu”  disini :

Memilih Calon Pemimpin | Buya Yahya

Buya Yahya memberikan lima kriteria dalam memilih seorang pemimpin:

  1. Amanah: Pemimpin harus dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
  2. Berilmu: Pemimpin harus memiliki pengetahuan dan kompetensi.
  3. Adil: Pemimpin harus adil dan bersikap adil.
  4. Peduli: Pemimpin harus peduli terhadap rakyat.
  5. Berwibawa: Pemimpin harus memiliki karisma dan kewibawaan.

Buya Yahya juga memberikan lima tips dalam memilih seorang pemimpin:

  1. Telusuri latar belakang dan rekam jejaknya.
  2. Perhatikan visi dan misi yang dimilikinya.
  3. Tanyakan program dan kebijakannya.
  4. Amati bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain.
  5. Mintalah pendapat dari orang-orang yang mengenalnya.

    (Artikel diatas dibuat oleh admin berdasarkan video Buya Yahya berikut ini, simak videonya dibawah ini untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap)

KAKAK ADIK TAPI BERMUSUHAN, GIMANA BIAR DAMAI?

Memutuskan hubungan dengan saudara kandung adalah dosa besar dalam Islam. Saudara-saudara seharusnya saling dekat dan penuh rasa maaf, meskipun ada perbedaan pendapat. Cara terbaik untuk mendamaikan saudara-saudara adalah menjadi penengah. Penengah akan mendapatkan pahala dari Allah di dunia dan akhirat. Bagaimanakah caranya menjadi penengah yang baik? Simak jawaban Buya Yahya dalam video berikut ini :

Suami Berkata “Cerai, Cerai, Cerai” Apakah Jatuh Talak? | Buya Yahya Menjawab

Seorang istri bertanya kepada Buya Yahya apakah pernyataan suaminya “talak, talak, talak” (perceraian, perceraian, perceraian) sebelum mereka menikah dianggap sebagai perceraian. Buya Yahya menjelaskan bahwa pernyataan tersebut tidak dianggap sebagai perceraian karena tidak diucapkan dalam bentuk yang jelas dan langsung seperti “Aku menceraikanmu.”. Buya lebih lanjut menjelaskan bahwa perceraian harus diucapkan dalam bentuk “Aku menceraikanmu” atau “Aku menceraikanmu dua kali” atau “Aku menceraikanmu tiga kali.” Pernyataan lain yang dapat diinterpretasikan sebagai perceraian, seperti “Ayo kita bercerai,” hanya akan dianggap sebagai perceraian jika pembicaranya bermaksud demikian.

Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan simak video Buya Yahya berikut ini:

 

Ikut Suami Merantau atau Menjaga Anak❓- Buya Yahya Menjawab

Sebagai seorang istri pasti akan dilema dan sulit jika harus memilih antara anak atau suami, antara menjaga anak di rumah atau ikut suami yang pindah kerja. Jika istri ikut suami maka anak harus berpindah-pindah sekolah dan hal ini pasti akan mengganggu anak dalam proses belajarnya dan adaptasi dengan lingkungan barunya. Sebagai jawaban atas dilema yang dirasakan sang istri, Buya Yahya memberikan win-win solution untuk masalah ini yaitu, seorang istri harus bisa hidup indah  bersama suaminya yang berpindah-pindah pekerjaan namun tidak melalaikan pendidikan sang anak yaitu dengan menyekolahkan anak ke pondok pesantren maka hal ini tidak akan menganggu pendidikan sang anak yang harus ikut keluarganya berpindah-pindah kota. Untuk selengkapnya silahkan bisa simak video Buya Yahya berikut ini :

Orang Tua Jauh, Bagaimana Cara Berbaktinya ? – Buya Yahya Menjawab

Buya Yahya menjelaskan bahwa langkah pertama berbakti kepada orang tua adalah memiliki niat tulus untuk melakukannya. Dengan niat yang tulus, Anda akan menemukan cara untuk mengatasi segala rintangan dalam berbakti. Buya Yahya juga memberikan beberapa saran tentang bagaimana menunjukkan cinta bakti kepada orang tua dari jauh. Anda dapat menelepon mereka secara teratur, mengirimkan hadiah, atau mengunjungi mereka bila memungkinkan. Buya Yahya juga mengingatkan kita bahwa kita seharusnya menghormati keinginan orang tua kita. Jika mereka lebih suka tinggal di kampung halaman mereka, kita seharusnya tidak memaksa mereka untuk tinggal bersama kita. Buya Yahya juga menyarankan bahwa jika orang tua Anda tinggal sendirian, Anda dapat menyewa seorang pengasuh untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang baik.  Buya Yahya juga menekankan pentingnya memastikan bahwa orang tua Anda memiliki segala yang mereka butuhkan, bahkan jika mereka tinggal jauh. Anda dapat melakukannya dengan mengirimkan uang, makanan, atau perlengkapan lainnya. Simak nasehat Buya Yahya Buya Yahya cara berbakti kepada orang tua yang jauh di dalam video berikut ini :

 

Beginilah Seharusnya Sikap Perempuan Kepada Laki laki yang Bukan Mahram

Selama seseorang itu bukan mahramnya atau seorang yang halal baginya, dia akan menjadi berbahaya. Seorang wanita yang bertaqwa akan merasa takut dan mencari perlindungan dari Allah ketika bertemu dengan seorang pria yang bukan mahramnya. Dan wanita seharusnya tidak melakukan hal-hal yang bisa menarik perhatian pria yang bukan mahramnya. (Artikel ini dibuat oleh admin berdasarkan video Buya Yahya dibawah ini, simak agar memiliki pemahaman yang lebih utuh)

Simak video Buya Yahya  berikut ini :

Nasehat Pernikahan Buya Yahya untuk Putri Tercinta

Pernikahan adalah ibadah yang mulia dan sakral. Maka, kita harus menjaganya dengan baik. Suami dan istri harus saling menghormati dan menghargai. Saling menghormati adalah pondasi dasar dalam rumah tangga. Suami dan istri harus saling mengasihi dan menyayangi. Cinta dan kasih sayang adalah kunci kebahagiaan dalam rumah tangga. Suami dan istri harus saling membantu dan menolong. Saling membantu adalah wujud cinta dan kasih sayang. Suami dan istri harus saling memaafkan. Memaafkan adalah kunci untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Berikut adalah point yang Buya sampaikan dalam video berikut ini. Simak untuk mendengarkan secara tuntas.

Tips Mendidik Anak Korban Perceraian – Buya Yahya Menjawab

Perceraian merupakan solusi dalam perkawinan yang tidak dapat diselaraskan. Penting untuk bercerai dengan cara yang baik, bahkan jika ada anak yang terlibat. Orangtua seharusnya mengajari anak-anak mereka untuk bersikap baik kepada kedua orang tua, meskipun mereka bercerai. Orangtua seharusnya tidak mengajarkan anak-anak mereka untuk membenci orangtua lain. Hal ini dapat menyebabkan rumah tangga yang retak. Orangtua seharusnya berhati-hati agar tidak terlalu abai terhadap anak-anak mereka setelah bercerai. Jika orangtua tidak dapat setuju mengenai hak asuh anak, mungkin yang terbaik adalah menempatkan anak di sekolah asrama.

  • Berikut beberapa tips bagi orangtua yang sudah bercerai:
  1. Berbicaralah dengan anak-anak Anda tentang perceraian dengan cara yang sesuai dengan usia mereka.
  2. Jadilah jujur dengan anak-anak Anda mengenai alasan perceraian.
  3. Konsisten dalam mendidik anak-anak Anda.
  4. Tetapkan batasan yang jelas untuk anak-anak Anda.
  5. Dorong anak-anak Anda untuk menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua.

Kesimpulan
Poin utama dari video ini adalah bahwa orangtua seharusnya melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi anak-anak mereka dari dampak negatif perceraian. Ini termasuk mengajari anak-anak mereka untuk bersikap baik kepada kedua orang tua.(Artikel ini dibuat oleh admin, diambil dari intisari video Buya Yahya berikut ini)

Simak video dibawah ini agar lebih paham :
https://youtu.be/Mm–3xCnFYY

Hukum Memanfaatkan Tanah Milik Pemerintah | Buya Yahya Menjawab


Bagaimanakah hukum memanfaatkan tanah milik pemerintah? Begini kurang lebih jawaban Buya Yahya : Tanah milik pemerintah adalah milik bersama masyarakat. Memanfaatkan tanah milik pemerintah harus dengan izin dari pemerintah. Izin dari pemerintah diperlukan untuk menghindari pertikaian atau permusuhan. Izin dari pemerintah dapat berupa izin tertulis atau lisan. Izin dari pemerintah bersifat sementara selagi wilayah tersebut belum dibangun. (Artikel ini dibuat oleh admin, diambil dari intisari video Buya Yahya berikut ini, simak untuk mendapatkan pemahaman yang utuh)

Simak lebih lengkap dalam video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=_kjj9ltpn8w