[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/020.BULETIN-JUMAT.pdf”]
Kategori: Uncategorized
025.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/025.BULETIN_JUMAT_PUSAT.pdf”]
028.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/028.BULETIN_JUMAT.pdf”]
029.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/029.BULETIN_JUMAT.pdf”]
030.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/030.BULETIN_JUMAT.pdf”]
031.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/031.BULETIN_JUMAT.pdf”]
032.BULETIN_JUMAT
[gview file=”http://buyayahya.org/wp-content/uploads/2018/01/032.BULETIN_JUMAT.pdf”]
SUAMIKU BEGITU MENGEKANGKU
SUAMIKU BEGITU MENGEKANGKU
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum, bagaimana hukumnya apabila ada seorang suami yang mewajibkan istrinya untuk selalu ada di rumah dan tidak boleh keluar kecuali izin dari suaminya? Terimakasih
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Memang seharusnya seperti itu, biarpun tidak diwajibkan oleh sang suami memang menurut Islam seperti itu. Seorang istri tidak boleh keluar tanpa seizin suami. Kenapa? Karena demi kelestarian dalam rumah tangga. Agar istri tetap terayomi. Agar suami ada gambaran setiap saat dimana keberadaan istri yang harus diayomi. Takut sang suami membutuhkannya. Takut rumah tangganya nanti berantakan kalau istrinya pergi kesana kemari. Akan tetapi jika sudah diizinkan baik secara umum atau khusus maka boleh seorang wanita tersebut keluar rumah.
Tetapi seorang suami saat akan memberi izin istrinya harus sesuai dengan aturan kemuliaan yang ditetapkan dalam Islam. Seperti seorang istri bakal terhormat disaat dia pergi. Bukan asal mengizinkannya. Saat mengizinkannya bukan karena rasa takut pada istri, akan tetapi karena melihat maslahah.
Yang harus difahami tujuan daripada izin itu adalah bukan untuk mengekang seorang istri, akan tetapi justru untuk kemuliaan dan kemaslahatan seorang istri. Mungkin dengan izin itu kebutuhan istri bisa dibantu oleh seorang suami, mungkin bisa diantarkan oleh seorang suami, mungkin disaat terlambat datangnya sang suami mudah untuk mencari dan menjemputnya. Akan tetapi ada sebagian wanita aneh yang tidak senang kalau ditemani oleh suaminya. Merasa terbebani dengan izin ini karena memang dia biasa menjadi wanita liar.
Bagi wanita shalihah izin suami adalah sebuah penghargaan bagi wanita. Karena di balik izin ini adalah kewajiban bagi suami untuk melindungi dan mengayomi seorang istri. Wallahu a’lam bish-shawab
ISTINJA’ DENGAN AIR
ISTINJA’ DENGAN AIR
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Buya, Al Faqir mohon petunjuk mengenai Istinja’ apakah sah hanya dengan mengguyur dengan air saja sebanyakbanyaknya, ataukah harus menggunakan tangan atau alat lainnya untuk beristinja’?
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Di dalam mazhab Syafi’i beristinja tidak harus digosok atau dipijat di tempat buang air tersebut. Akan tetapi yang wajib adalah terbuktinya kebersihan di tempat tersebut. Maka jika anda menduga tidak bisa bersih hanya dengan diguyur maka menggosok dengan tangan atau dengan yang lainnya adalah menjadi wajib. Jika tidak bersih maka menjadi tidak suci. Wallahu a’lam bish-shawab.
AGAR SHALAT MENJADI NIKMAT
AGAR SHALAT MENJADI NIKMAT
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Buya Yahya yang terhormat, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan: Adakah sebuah metode dari Buya, atau wirid yang harus saya baca agar bagaimana caranya kalau shalat itu menjadi sebuah kenikmatan? Demikian untuk sarannya kami tunggu sekali.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Untuk mendapatkan kenikmatan dalam ibadah khususnya dalam shalat. Imam Al Haddad dalam Kitab Risalatul Mu’awanah menjelaskan: Untuk mencapai kenikmatan dalam shalat adalah dengan terus berusaha khusyuk dalam shalat, berlatih menyadari kalau dirinya di hadapan Allah. Sebagian para kekasih Allah menemukan kenikmatan setelah berjuang selama 20 tahun.
Adapun wirid yang harus dibaca, wirid apa saja yang benar dari Rasulullah seperti Ratibul Haddad, atau memperbanyak membaca laailaaha illallah dengan khusyuk atau membaca shalawat sebanyak-banyaknya dengan khusyuk, nanti pada akhirnya akan merasakan kenikmatan saat beribadah. Wallahu a’lam bish-shawab.


