“Hakikat kekayaan bukanlah di saat melimpahnya harta, akan tetapi di saat hati tidak menginginkannya dan menyambut karunia dengan penuh rasa syukur.Itulah kaya hati yang membebaskan si faqir sekalipun dari belenggu kemiskinan dan kekurangan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-25)
Pos Terkait
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya Ke-18
“Sudahkah engkau sadari satu embusan nafas yang engkau embuskan akan mengurangi kesempatan untuk memohon ampunan kepada Allah sekaligus menjadi langkah pasti engkau menuju kematian? Maka janganlah embuskan nafas kecuali dibarengi dengan penyesalan akan segala dosa dan peningkatan ketaatan, untuk menggapai kebahagiaan setelah kelak tidak ada nafas lagi yang engkau embuskan.” ( Mutiara Hikmah Buya Yahya …
-
MUTIARA HIKMAH BUYA YAHYA KE – 76
“Tanda ketulusanmu dalam beribadah adalah adanya keistiqomahan biarpun keadaan berubah-ubah.”
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke-71
“Sabar bukan berarti tanpa usaha dan yang berusaha bukan berarti tidak sabar. Sabar di batin kita dan usaha di dhahir. Sabar tanpa usaha adalah putus asa.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke- 72)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 65
“Di saat engkau mengajak seseorang kepada kebaikan pastikan engkau telah tidak memandangnya dengan pandangan merendahkan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 65)
-
Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 64
“Jika Anda ingin menghidupkan bulan Ramadhan maka bergegaslah untuk mewarna-warnikan kebaikan yang bisa kita lakukan.” (Mutiara Hikmah Buya Yahya ke 64)